Search
Close this search box.

Candi Pawon: Pesona Kemegahan Wisata Jawa Tengah

Berkunjung ke Candi Borobudur tak lengkap jika tidak mengunjungi candi lain yang masih terdapat dalam satu kawasan, misalnya candi Pawon. Candi Pawon terletak 1750 meter dari Candi Borobudur tepatnya di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Candi Pawon

            Candi yang memiliki bentuk persegi ini didirikan pada abad ke-8 Masehi dan pembangunannya berlangsung bersamaan dengan Candi Borobudur. Nama ‘Pawon’ yang melekat pada candi ini berasal dari kata “pawuan” yang berarti abu. Dahulu dipercaya bahwa Candi ini merupakan tempat penyimpanan abu Raja Indra (782 – 812 M), yang merupakan ayah dari Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Sedangkan nama Brojonalan itu diambil dari kata “vajra” yang berarti sinar/ petir dan “anala” yang berarti api. Kata ini diambil karena dulunya di dalam candi pawon, terdapat Arca Bodhisattva terbuat dari perunggu yang dapat bersinar sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang telah mencapai pencerahan

Candi Pawon memiliki arsitektur khas Jawa Tengah dengan gaya candi bentar, yaitu candi dengan atap tumpang tiga yang menyerupai meru. Candi ini memiliki bentuk bangunan yang berbentuk persegi dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Berbeda dengan Candi Borobudur atau Candi Mendut yang terletak tidak jauh dari lokasinya, Candi Pawon juga dibangun menggunakan batu yang halus dan diukir dengan rapi di beberapa sisi bangunannya. Salah satu ciri khasnya adalah atapnya yang berbentuk stupa, yang terbuat dari batu gunung berapi yang dipahat dengan teliti.

Candi ini dibangun dengan batu andesit yang diukir dengan indah dan memiliki ornamen-ornamen khas yang menggambarkan kehidupan pada masa lalu. Bagian dinding candi dihiasi dengan relief cerita yang menggambarkan berbagai kisah Buddha, termasuk cerita perjalanan ke India oleh Sang Buddha. Keunikan arsitektur dan ornamen pada Candi menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.

Dengan memiliki relief yang serupa dengan Candi Borobudur, banyak ahli percaya bahwa Candi Pawon berfungsi sebagai pintu gerbang menuju Candi Borobudur dan berperan dalam membersihkan lahir batin dari hal-hal negatif.

Masyarakat sekitar secara turun-temurun menjalankan tradisi dan upacara yang berkaitan dengan situs bersejarah ini. Upacara keagamaan dan tradisi lokal masih dijalankan untuk menghormati warisan leluhur dan melestarikan kearifan lokal.

Lokasi nya yang berada di tengah-tengah sawah Jawa memberikan pesona alam yang menakjubkan. Pengunjung dapat menikmati pemandangan hijau nan rimbun serta heningnya suasana yang cocok untuk bersantai dan merenung. Pemandangan gunung-gunung di sekitar candi menambah keindahan alam yang menyegarkan mata.

Wisatawan yang berkunjung juga dapat menginap di homestay sekitar Candi Pawon dengan gaya arsitektur unik dan nuansa alami pedesaan ala rumah joglo yang kental dengan suasana Jawa nya. Selain itu, wisatawan bisa berkeliling Candi Pawon dengan scooter yang bisa disewa di sekitar candi. Jangan lupa membeli pernak pernik khas Magelang yang dijual di toko souvenir di sekitar candi sebagai buah tangan.

Candi buka setiap hari Selasa sampai hari Minggu pukul 07.00 – 16.00 WIB. Setiap orang yang masuk dikenakan tarif Rp10.000 dan biaya parkir Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Mengunjungi Candi Pawon bukan hanya sekedar berlibur atau berwisata, tetapi juga merupakan kesempatan untuk menggali pengetahuan tentang budaya dan sejarah, menghargai keunikan arsitektur dan nilai spiritual, serta menyatu dengan alam sekitarnya. Semua ini menjadikan nya sebagai tujuan wisata yang menarik dan bermanfaat untuk dikunjungi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *